Senin (16/09/2019), Yayasan Bina Pemuda Nusantara bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia, Akrom Foundation, Waqf Annur, BJB Syariah, BNI Syariah, dan Bamuis BNI menyelenggarakan kegiatan Seminar dengan judul “Peran Wakaf dalam Pembangunan Rumah Sakit dan Industri Kesehatan” bertempat di Ruang Apung, Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pencerdasan dan pemahaman dengan urgensinya peran wakaf dalam mengembangkan dan memberdayakan masyarakat pada industri kesehatan. Maka dari itu, peran wakaf begitu penting dalam menyehatkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.
Seminar Wakaf diisi oleh Mohd Bahrin bin Bakri (Waqf Annur – Malaysia), Imam Nurazis, MA (wakafprenuer), Ir. Iwan Agustiawan Fuad, M.Si (Badan Wakaf Indonesia), dan Banu Muhammad M.S.E (Dosen FEB UI). Pembicara dari Malaysia membahas bagaimana mereka bisa berhasil bisa mengelola 28 Klinik Wakaf Malaysia dan 2 Klinik Wakaf Indonesia. Pembicara dari Indonesia mengenai peran wakaf Indonesia dalam membangun industri kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui wakaf produktif dan juga platform digital wakaf.
“Bagaimana wakaf produktif yang sekarang mulai tren di Indonesia ini memiliki peran penting dalam bidang kesehatan, terutama terbangunnya infrastruktur rumah sakit yang ditopang dengan industri kesehatan yang basisnya menggunakan wakaf uang.” Kata Dr. Agustino Zulys dalam sambutannya sebagai Ketua Yayasan Bina Pemuda Nusantara.
Dengan penduduk muslim terbesar, tidak hanya potensi zakat, infak, sedekah yang melimpah, tetapi juga Indonesia memiliki potensi wakaf yang begitu besar setiap tahunnya. Maka dari itu, dari masa ke masa, konsep wakaf terus berkembang di era modern, seperti pada bidang saham, properti, industri pariwisata, busana, dan sebagainya. Untuk memaksimalkan peran wakaf kepada penerima manfaat diperlukan pengelolaan wakaf produktif yang amanah dan professional.