Karakteristik Kepahlawanan Pemuda Islam

“Andai tidak Ada kalimat takbir, saya tidak tahu dengan apa membakar semangat pemuda melawan penjajah.”
(Bung Tomo, 1945)

Selalu ada kiprah pemuda dalam setiap kisah perjuangan suatu bangsa. Mereka merupakan pilar kebangkitan perlawanan terhadap kesewenangan penjajah. Mereka bergerak atas prinsip cinta tanah air dan cita-cita suci: merdeka atau gugur syahid di medan juang. Spirit yang menggelora dengan berlandaskan iman, kemurnian tekad, dan keteguhan prinsip berjuang di jalan Allah.

Begitu sentralnya peran pemuda dalam Islam, Allah SWT menyebut para pemuda dalam beberapa ayat di dalam Al Qur’an. Dalam kitab Fathur Rahman, didapatkan list kata “pemuda” disebut sebanyak sepuluh kali dalam Al Qur’an. Penyebutan “pemuda” dalam Al Qur’an berada dalam ayat yang sedang berbicara tentang perjuangan mempertahankan akidah, menuntut ilmu, dan perlawanan melawan penguasa yang dzalim. Salah satu yang familiar terdapat dalam Surat Al Kahfi.

”Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, “Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”.
(QS. Al Kahfi: 13-14)

Ayat di atas tidaklah asing bagi kita. Dari jum’at ke jum’at, kita sering mengulang-ngulang cuplikan ayat tersebut. Bahkan, bagi aktifis Islam di kampus UI, Al Kahfi: 13-14 diposisikan dalam tempat yang spesial dalam kehidupan pergerakan di kampus. Dari ayat itulah, kita mendapatkan sederet kalimat sakral dalam pembukaan Undangan-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia (UUD IKM UI): “Sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran dan telah tercerahkan pemikirannya serta diteguhkan hatinya saat mereka berdiri di hadapan kezaliman. Oleh sebab itu, sepatutnya mahasiswa bergerak untuk mengubah kondisi bangsa menuju masyarakat madani yang adil dan makmur.”

Ayat di atas adalah ayat tentang pemuda. Diksi yang Allah gunakan pun khas untuk para pemuda. Begitu mulianya peran para pemuda dalam agama ini, Allah mengisahkannya khusus dalam Al Qur’an. Jumhur ulama bersepakat jika kisah-kisah dalam Al Qur’an adalah cerita-cerita pilihan. Komposisi dalam Al Qur’an yang hampir dua per tiganya berbentuk sejarah adalah cara Allah mendidik kita lewat pesan-pesan historis para nabi, rasul, dan kaum beriman di masa lalu. Dan cerita tentang pemuda masuk dalam salah satu kisah yang Allah abadikan dalam Al Qur’an.

sumber: google image
sumber: google image

Karakteristik pemuda pejuang tergambar jelas dalam ayat itu. Mereka adalah pemuda yang memiliki keteguhan, ketangguhan dan ketabahan dalam perjuangan. Kepahlawanan mereka tak akan sirna dalam ingatan generasi setelahnya. Kita mengenal mereka sebagai “Pemuda Kahfi”. Karena kesabaran mereka menghadapi resiko, Allah memuliakan mereka.

Setidaknya ada tiga kata kerja dalam Al Kahfi: 13-14 yang menggambarkan karakter perjuangan pemuda Islam. Pertama, “aamanuu” (mereka beriman). Mereka memiliki keyakinan, kedalaman iman, dan keteguhan hati. Kekuatan tekad mereka dalam jalan perjuangan bersumber dari keimanan yang menancap kuat di hati dan jiwa mereka. Ada faktor transenden antara ruh dan Sang Pencipta. Dengan iman yang kuat, maka ketaqwaan yang menjadi perisai utama mereka agar tetap tegar dalam perjuangan. Dengan demikian, tidak ada masalah kedekatan mereka dengan Allah. Mereka rasakan bahwa janji pertolongan Allah begitu tampak dekat. Hingga kemudian Allah menambahkan mereka petunjuk. Mereka terilham sebuah petunjuk pada jalan yang lurus. Allah tunjukkan bagi mereka orientasi perjuangan yang benar dengan disertai gerak langkah perjuangan yang konsisten. Dengan bekal iman yang menyala kuat di hati, mereka tak akan kehilangan arah. Mereka tahu serta memahami ke mana arah perjuangan yang bisa mengantarkan pada ridha Allah. Kemudian Allah pun meneguhkan hati mereka agar tetap kokoh tekad dalam perjuangan dengan basis keyakinan yang mantap.

Kedua, ”qaamuu” (berdiri). Kata “berdiri” biasanya diidentikkan sebagai antitesis dari kata “duduk”. Jadi, karakter perjuangan pemuda Islam ialah ketidakrelaan mereka untuk duduk-duduk santai. Mereka tak menyempatkan dirinya untuk berleha-leha dalam berjuang, memperbanyak istirahat, atau sekadar berpangku tangan. Ada ketidaknyamanan dalam diri mereka saat saudara yang lain sedang berjuang, namun diri mereka tak mampu memberikan kontribusi konkret. Mereka selalu bangkit dari keterpurukan dan kefuturan yang melanda. Mereka selalu punya semangat saat yang lain lumpuh dan lesu. Mereka selalu menabur dan menebar inspirasi kebangkitan saat yang lain bosan untuk bangkit.

Ketiga, “qaaluu” (berkata). Inilah karakter kepahlawanan pemuda Islam yang luar biasa. Pemuda selalu deklaratif dalam perjuangan. Mereka tak segan-segan memproklamrikan kebenaran, bahkan saat berada di hadapan pemimpin yang dzalim. Pemuda Islam pun tak henti-hentinya berkreasi dan atraktif dalam bergerak. Mereka tak pernah kehabisan ide dan siasat perjuangan. Mereka tak mau bungkam menyuarakan hak rakyat tertindas. Pemuda pejuang akan terus menuntut perbaikan dan senantiasa berpartisipasi aktif sebagai persembahan setulus-tulusnya bagi bangsa yang sedang terseok-seok nasibnya. Merekalah para pemuda yang senantiasa bersuara dalam dunia nyata maupun dunia maya. Karena pemuda selalu bertekad untuk tidak menutup mulutnya karena ketakutan. Tangan mereka pun tak gentar karena ancaman. Mereka senantiasa berbuat, berkarya, serta tidak lunglai lututnya karena ancaman dan penderitaan.

Dalam sebuah kesempatan, Amirul Mukiminin Umar bin Khattab berkata: “jika aku sedang menghadapi masalah besar, maka yang kupanggil adalah para pemuda.” (Arafat)

Bagikan artikel ini melalui:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mulai percakapan
1
Ada yang bisa kami bantu?
Assalamu'alaikum,
Ada yang bisa kami bantu?