Depok (14/12) — Kemajuan teknologi, acap kali tidak dibarengi dengan kewaspadaan pada dampak negatifnya. Khususnya kepada anak-anak, salah satunya adalah ketergantungan anak-anak kepada gadget. Masalah ini sulit dipungkiri telah menjadi masalah sosial di tengah masyarakat kita.
Melihat hal tersebut, Biman Foundation kembali meresmikan program Edukasi yang menyasar anak-anak dan remaja yakni Salabim (Sahabat Literasi Biman). Program ini diresmikan pada Ahad (09/12/2018) di Kantor Sekretariat Biman Foundation, Jalan Yahya Nuih No.23, Depok.
“Program ini diresmikan dalam rangka membangun kembali minat masyarakat terhadap dunia literasi, khususnya budaya membaca dan menulis. Kedua, tentunya kami ingin berusaha mengalihkan perhatian anak-anak dari ketergantungannya pada gadget,” ungkap Dr. dr. Anna Rozaliyani, M.Biomed, Sp.P (Ketua Departemen Parasitologi FK Universitas Indonesia dan sekaligus sebagai Wakil Ketua Biman Foundation) saat ditemui tim Humas Biman.
Lebih lanjut Anna menjelaskan, program ini juga diselenggarakan dalam rangka mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, yang akan mewujudkan Depok sebagai kota yang layak anak.

“Program ini juga untuk mendukung program pemerintah, untuk menjadikan Depok sebagai kota yang layak anak. Allhamdulillah kita mendapatkan sambutan yang baik dari Bunda Elly ya, beliau hadir pada peresmian ini dan kamipun mengukuhkan beliau sebagai pembina kehormatan Salabim,” lanjutnya.
Selain dihadiri oleh Istri Walikota Depok, Bunda Elly M berserta jajaran pejabat pemerintah Kota Depok, agenda ini juga disambut antusias oleh masyarakat. Hal ini, terang Anna, tampak dari banyaknya masyarakat yang hadir dalam agenda peresmian Salabim.

“Alhamdulillah ya, masyarakat banyak yang mengeluarkan statment agar kegiatan ini rutin dilakukan,” ungkap Anna dengan penuh haru.
Masyarakat juga berharap, agenda positif yang digagas oleh Biman Foundation ini dapat semakin dikembangkan.
“Kemarin itu ada yang minta untuk dibuatkan sekalian TPA (Taman Pendidikan Al-Quran-Red) atau bimbel plus TPA. Malah ada yang bilang kalo ada TPA, sambil menunggu anak-anaknya belajar mereka juga mau ada kegiatan di Biman, misal ngaji juga atau bikin-bikin apa gitu,” kata Anna. (phr)
