Kajian Kemuslimahan: Khusyu Membaca Al Qur’an

Ustzh Eko Yuliarti Siroj
Khusyu secara bahasa berarti merunduk, tunduk, dan tenang. Khusyu memiliki makna yaitu kelembutan hati, ketenangan jiwa, situasi jiwa yang mampu menundukkan nafsu. Sedangkan, manusia dalam bahasa Arab kata dasarnya yaitu insan, satu rumpun dengan insiya yg berarti lupa. Menurut Ibnu Qayyim manusia disebut insan karena sifatnya lupa.
Mu’min yg khusyu, menjauhi nafsu yg ada di sekitarnya. hanya tunduk pada Allah semata.
Kalimat khusyu di dalam Alquran disebutkan sebanyak 17 kali. Dalam QS Al Mu’minun disebutkan bahwa kriteria pertama seorang mu’min adalah mereka yang dalam shalatnya khusyu. khusyu ini terkait dg kualitas, sehingga khusyu menjadi bagian penting dlm interaksi kita dengan quran.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai kekhusyuan dalam membaca AlQuran:
1. Niat ikhlas karena Allah
membaca Alquran sejatinya akan meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Allah. sehingga niat kita harus benar-benar karena Allah, bukan untuk mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain.
2. Memiliki waktu khusus untuk membaca quran.
Berapa banyak waktu yg kita alokasikan untuk tilawah? kita harus punya waktu khusus untuk membaca quran. membaca quran adalah energi, sehingga membacanya baiknya adalah pagi sebelum fajar. quran punya waktu atas diri kita. target kita dalam membaca quran tidak hanya soal kuantitas, sehingga kita harus punya alokasi khusus untuk membaca Quran.
3. Menghadirkan hati dan jiwa dalam membca Alquran:
-Memperlakukan quran sbg kalamullah, tidak seperti buku bacaan lain. sehingga tidak terdistrak dengan hal2 lain
-Menghayati bahwa quran berbicara dengan kita. Pikirkan bahwa quran ini sedang bicara pada diri kita sendiri. bicara tentang riba atau menutup aurat misalnya, jangan diingat orang lain tapi ingat diri sendiri dulu.
-Berusaha untuk mengimplementasikan  isi Alquran
4. Meningkatkan kualitas bacaan kita.
Rasulullaah saw menganjurkan sahabat untuk selalu belajar tajwid memperbaiki bacaan kita
5. Membaca terjemahan dan isi kandungan AlQuran.
Jaminan dari Rasulullah, ketika orang membaca quran meskipun tidak memahami artinya maka akan dikaruniai ketenangan. Namun, ketika memahami ayat quran maka itu lebih baik.
Ayat-ayat quran yang kita baca memberikan sinyal ttg isi kandungan ayatnya.
Tingkatan interaksi dg quran menurut Yusuf Qardhawi
1. qiroah : membaca
2. khusyu membaca quran
3. memahami artinya
4. membaca tafsir quran : agar kita bisa tahu bagaimana ulama2 menafsirkan ayat Quran dan kita dapat menambah khazanah keilmuan dalam islam.
5. tadabbur Quran : bukan hanya tahu isinya, tetapi juga memikirkan dan mengaitkan tafsir quran dengan konteks kehidupan.
6. mengamalkan isi Alquran
7. mengajarkan pada orang lain
“sampaikan pada orang lain walaupun hanya satu ayat”
setiap orang perlu memahami bahwa mengajarkan quran adalah salah satu bagian dr interaksi kita dengan Alquran.
Semoga 5 hal tadi meningkatkan kekhusyuan kita saat interaksi dengan quran dan menjadikan kita khusyuk dalam segala aspek kehidupan sehingga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang khusyuk (khosyi’in) dan bertambah-tambah ketakwaan kita pada Allah.
Bagaimana agar ikhlas dalam membaca AlQuran?
Ikhlas menurut Yusuf Qardhawi, dapat hadir pada tiga waktu: di awal, tengah, dan akhir.
sehingga ada istilah ‘memperbarui niat’ untuk selalu menghadirkan keikhlasan dalam diri kita. Ketika niat ikhlas terganggu di tengah atau di akhir, maka usahakan untuk perbarui niat untuk Allah semata.⁠⁠⁠⁠
Bagikan artikel ini melalui:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mulai percakapan
1
Ada yang bisa kami bantu?
Assalamu'alaikum,
Ada yang bisa kami bantu?