Depok (9/3) – Biman Foundation kembali menyelenggarakan sebuah event yang bukan hanya mengedepankan edukasi, tapi juga skill. Bertempat di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Biman Foundation menghadirkan sebuah acara yang bertemakan “Menulis Opini di Media Massa” dengan Wisnu Prasetiyo seorang Google Analysator, Jurnalis, dan Digital Marketing dari Kumparan.com sebagai narasumber. Pelatihan ini dihadiri oleh para penerima beasiswa dari Biman Foundation, yaitu Beasiswa Pemuda Nusantara dan Wisma Prestasi.
“Opini, merupakan sebuah ungkapan berdasarkan sudut pandang seseorang mengenai suatu hal”, ungkap Wisnu.
Wisnu juga menekankan bahwa mengetahui perbedaan antara opini dengan fakta penting sebagai bekal untuk memfilter setiap berita yang ada, karena pada saat ini banyak hoax yang tersebar di berbagai media. Opini menjadi suatu hal yang penting ketika sebuah opini yang dipublikasi menyampaikan data yang akurat dan membawa hal positif bagi banyak orang.
Wisnu juga menyampaikan, opini yang dibuat juga harus dapat dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu dalam mempublikasikan opini, sebaiknya penulis mencantumkan identitasnya. Pun, jika opini tersebut membawa impact positif yang besar, para pembaca akan lebih percaya dan tergugah untuk membacanya.
Sebagai jawaban terakhir dari pertanyaan audience, Wisnu memberikan jawaban terkait dengan kiat-kiat menulis opini yang menarik:
- Pilih tema yang ter-update/ sedang hangat diperbincangkan dan menarik.
- Judul, buatlah judul semenarik mungkin karena judul adalah bagian tulisan yang pertama kali menjadi sorotan pembaca. Judul yang menarik dapat mewakili isi tulisan namun membuat pembaca penasaran dengan tulisan yang disampaikan.
- Kalimat pertama, kalimat utama harus memuat latar belakang materi yang disampaikan sebagai dasar penulisan opini. Kalimat utama juga harus dikemas sebaik mungkin untuk membuat pembaca tertarik membaca lebih lanjut.
- Jujur, dalam menulis opini, penulis harus jujur terhadap apa yang disampaikannya. Jujur dalam konteks ini berarti menulis sesuai dengan kata hati bukan karena tuntutan orang lain.
- Gunakan waktu istirahat atau jeda dalam menulis. Jeda dapat menjadi salah satu cara untuk me-refresh pikiran ketika kejenuhan terjadi saat menulis.
Sebagai penutup pelatihan, para peserta diminta untuk menulis opini dalam waktu 20 menit kemudian mendapatkan feedback dari narasumber. Selain itu, sebagai latihan penerapan ilmu-ilmu yang telah didapat, para peserta diberikan tugas menulis opini sebaik mungkin yang kemudian akan dikirim ke laman Kumparan. (afd)